Industri Kreatif Bali Jadi Potensi Bisnis Masa Depan

15-10-2020 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih (tengah) saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR ke Bali Creative Industry, Denpasar, Bali, Rabu (14/10/2020). Foto : Fitri/Man

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih mengapresiasi pelaku industri kreatif di Bali dalam menghasilkan proyek startup, seperti aplikasi guiding (wisata) serta sejumlah proyek di sektor kepariwisataan lainnya. Menurutnya, hal itu merupakan suatu potensi yang inovatif dan menjanjikan dalam bisnis masa depan.

 

“Terutama saya lihat itu sudah ada beberapa aplikasi, utamanya untuk kepentingan wisata, ada saya melihat itu wisata desa, saya melihat itu ada guiding online, jadi sangat sangat kreatif mereka,” ujar Demer, sapaan akrabnya Gde Sumarjaya Linggih, saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR ke Bali Creative Industry, Denpasar, Bali, Rabu (14/10/2020).

 

Menurut politisi Fraksi Partai Golkar tersebut, industri kreatif merupakan bisnis yang menjanjikan dan sudah terbukti mampu memberikan dampak positif terhadap sektor ekonomi. Terlebih Bali merupakan pusat dari sektor industri kreatif yang terkena dampak cukup parah oleh pandemi Covid-19, dimana Bali memiliki penurunan pertumbuhan dua kali lipat dari rata-rata nasional.

 

Demer berharap Bali bisa menjadi seperti Silicon Valley di Amerika Serikat. "Mudah-mudahan nanti kita bisa menjadi seperti Silicon Valley, Amerika. Ya Bali ini kalau ada di Amerika mungkin ada di Bali tentang industri kreatif itu sendiri. Kami melihat mereka sangat kreatif. Mereka telah menghasilkan beberapa startup yang menghasilkan juga beberapa proyek yang mereka lakukan secara inovatif dan kreatif,” pungkas Demer.

 

Dalam hal ini, legislator dapil Bali ini juga menyampaikan, Komisi VI DPR RI akan mendorong kebijakan maupun anggaran, sehingga pelaku industri kreatif lebih leluasa berinovasi dan berkreativitas. “Saya berharap dengan kita berkunjung ke (Bali) sini, kita lebih mendorong kepada kebijakan-kebijakan maupun anggaran untuk mereka bisa lebih leluasa lagi dalam melakukan inovasi maupun kreativitasnya,” harapnya. (srw/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...